Pak Bishop Sedang Memantau BKAG dari bawah pohon
Ketika Nafsu Berkuasa udah merusak Otak.(Sebuah Refleksi dan perenungan mendalam untuk para perusak BKAG Deli Serdang)
Tabloid Rhema - Bawah Pohon.
Oalah !
Adalah sebuah kata pembuka untuk memulai tulisan ini, kenapa kalimat yang mengandung keluhan ini menjadi pembuka ? Ini adalah sebuah refleksi jiwa atas ulah segelintir orang (Akka jolma latteung/manusia tak mutu) yang selalu menggembosi BKAG Deli Serdang walau sudah habis periode bulan Pebruari lalu, ENTAH APA YANG MERASUKI para SIBOJAK BORTUNG ALIAS SIBAGUR TANO INI.
Setiap manusia dalam hidupnya selalu berada dalam kondisi perang terhadap musuh yang tidak nampak, yang mungkin mereka lebih berbahaya daripada musuh yang nyata; musuh tersebut ialah: setan biadab dan nafsu ingin berkuasa dalam jabatan tertentu yang selalu menggiring untuk melakukan permufakatan jahat. Oleh karena itu kita mesti selalu siaga dan waspada ya waspadalah KAU LAPPET ! (Lappet adalah penganan khas Batak saat di pesta dan sering diungkapkan untuk menunjukkan kekesalan kepada orang lain...entah kenapa)
Hawa nafsu yang berada dalam diri manusia merupakan musuh yang paling kejam dari musuh-musuh secara nyata, ia senantiasa merayu kita untuk menghalalkan segala cara demi mewujudkan obsesi dan semua keinginan, tanpa peduli dengan akibatnya bahkan sekalipun harus mengorbankan orang lain, Eh tahe JOLMA SI GUMARAPUS ON. (Oalah Manusia sembrono ini)
Sungguh jika seorang hamba Tuhan menuruti obsesi dan nafsunya untuk berkuasa didalam jabatan tertentu serta tunduk tak berdaya di hadapannya niscaya kesengsaraan dan kebinasaanlah yang menantinya, tapi memang itulah ciri-ciri para Manusia SIKALAPA yang bermental KAIN LAP INI ( ini istilah pasaran bahasa gaul Medan yang sarat makna)
Ada TEORI SEJENIS di dunia ini dimana Besi akan menarik besi dan contoh lainnya, Orang-orang yang bengkok hati akan berkumpul akrab dengan sesamanya yang bengkok hati, para manusia Kain lap akan menarik manusia Kain lap lainnya. Sebaliknya begitu juga orang-orang yang baik dan tulus akan bersatu dan senantiasa setia satu sama lainnya.
Para pembangkang cenderung membangun aliansi dengan orang-orang pembangkang lainnya, dan kadang kala mereka lebih bergairah, OLO TAHE MAUPI !
Akan tetapi jika ia berjuang menundukkannya, kemudian mengikatnya dengan perenungan mendalam akan kerusakan yang ditimbulkan nya, maka ia telah mengukir prestasi kemenangan di medan laga yang paling sengit atas dirinya sendiri.
Ya begitulah teman-teman habis kata-kata menggambarkan sebuah refleksi jiwa atas ulah para begundal yang menamakan diri pendeta tapi hilang batasan kewarasannya ini, lagian capek jari-jariku mengetik, enak dikau susah di aku, ah mana mau.
Salam Waras !
